Monday, December 30, 2013

7 Khasiat penting dari bawang bombai

Bawang bombai merupakan salah satu rempah yang memberi
aroma dan cita rasa yang lezat pada sebuah masakan. Terlepas
dari situ, bawang bombai ternyata memiliki banyak khasiat penting.
Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari All Women
Stalk berikut ini.
Menyehatkan jantung
Penelitian menyebutkan kalau makan sete
ngah potong bawang bombai mampu menurunkan kolesterol jahat.
Secara otomatis, kesehatan jantung pun terjaga jika bawang bombai
mentah dikonsumsi secara teratur.
Mengandung phytochemcial
Bawang bombai kaya akan phytochemcial yang membantu
vitamin C memaksimalkan fungsinya bagi tubuh. Adanya phyto
chemcial juga mampu melancarkan peredaran darah dan menurun
kan inflamasi, sehingga mampu menyehatkan sistem kardiovaskular.
Menangkal osteoporosis
Bawang bombai memiliki senyawa khusus
yang mampu menggantikan pengeroposan tulang pada wanita yang
menderita osteoporosis. Jadi jika ingin cara alami menangkal osteo
porosis, sebaiknya mulai sekarang rajinlah makan bawang bombai.
Mengandung kromium
Kromium adalah mineral yang membantu
sel merespon kinerja insulin dalam mengontrol gula darah dalam
tubuh. Kromium pun bisa ditemukan dalam bawang bombai.
Selain itu, bawang bombai hijau juga memiliki vitamin A tinggi.
Sumber serat
Jika sedang diet, serat adalah salah satu nutrisi
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sumber serat terbaik pun
bisa diperoleh dari bawang bombai. Fungsi lain dari serat adalah
melancarkan pencernaan.
Menguatkan sistem imun
Ada banyak antioksidan dalam bawang bombai yang ampuh
menguatkan sistem imun dan menurunkan inflamasi. Seperti
yang diketahui, sistem imun yang kuat adalah kunci memperta
hankan diri dari serangan berbagai macam penyakit.
Mengobati flu
Pada zaman dahulu ketika wabah flu menyerang, konon dengan
 meletakkan bawang bombai di dalam ruangan, virus flu mampu
 pergi dan tidak menyerang lagi. Meskipun belum dibuktikan
 secara ilmiah, namun tidak ada salahnya mencoba cara itu
 ketika tubuh mengalami penurunan stamina.
Itulah berbagai khasiat penting dari bawang bombai. Jangan ragu
makan bawang bombai dan menikmati khasiat di dalamnya.

Monday, December 16, 2013

Khasiat Si Merah Teh Rosella

Teh rosella merupakan olahan dari  bunga rosella. Bunga rosella yang bernama latin Hibiscus sabdariffa ini sudah dikenal di berbagai belahan dunia sebagai bahan utama teh herbal. Menurut Prof. Dr. Ir Ali Khomsan MS, pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor,kandungan nutrisi yang paling menonjol dalam teh rosella adalah vitamin C. Kandungan vitamin C teh rosella enam kali lipat lebih banyak daripada sebuah jeruk. Kandungan vitamin C dan beta karoten di dalamnya berfungsi sebagai antioksidan yang kuat untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh. 

Kandungan lain yang juga menonjol dalam teh rosella adalah kalsium. Secangkir teh rosella mengandung 500 gram kalsium. Jumlah kalsiumnya jauh lebih tinggi dibanding segelas susu (350 gram). Selain membantu mencegah osteoporosis,  teh rosella juga dapat membantu mencegah dan menyembuhkan penyakit darah tinggi. Kalsium dalam teh rosella akan membantu mengusir kandungan natrium atau garam yang terlalu tinggi dalam tubuh. Kandungan natrium yang terlalu tinggi dapat menyebabkan meningkatkan tekanan darah. 

Bila mengalami masalah konstipasi, Anda  dapat menyeduh teh rosella secara berkala. Berbagai vitamin, terutama vitamin B1 dan B12 yang terdapat dalam teh rosella membantu menjaga keseimbangan sistem saluran pencernaan. Rosella juga bagus untuk stamina tubuh, sebab bermanfaat untuk meremajakan sel tubuh serta melindungi tubuh dari infeksi kuman dan virus.

Khasiat teh yang dapat diseduh dalam keadaan dingin maupun panas ini sebaiknya jangan Anda sia-siakan. Berapa cangkir pun teh rosella yang Anda konsumsi dalam sehari, bila tak Anda imbangi dengan pola hidup sehat, tentu tak akan berfungsi efektif bagi tubuh Anda. Prof. Ali menyarankan cukup meminum satu hingga dua cangkir teh rosella setiap harinya.

Bila Anda berpotensi  mengidap penyakit diabetes atau ingin mengurangi konsumsi gula, sebaiknya menghindari teh rosella yang diberi pemanis atau yang yang dikemas dalam bentuk sirup. Bila Anda mempunyai penyakit maag yang cukup parah, sebaiknya hindari konsumsi teh rosella, sebab tak semua orang mempunyai lambung yang cukup kuat untuk mengonsumsi asamnya teh rosella. Apalagi kandungan vitamin C-nya jauh lebih tinggi daripada jeruk. 

Pastikan pula Anda membeli teh rosella yang masih berbau segar. Sebab, kadar antioksidan dalam rosella menjadi berkurang jika dikeringkan dengan proses pemanasan (dipanggang dalam oven). Kadar senyawa berkhasiat yang terkandung dalam kelopak rosella berada pada tingkat tertinggi jika dikonsumsi dalam bentuk segar. Karenanya, pastikan Anda tidak membeli teh rosella yang tidak berbau dan terlalu kering. Jangan malas untuk membaca label izin edar dari Kementerian Kesehatan pada kemasan teh rosella yang beredar di pasaran, agar Anda tak mendapat sisi ruginya. 

Monday, December 2, 2013

Manfaat Luar Biasa Rosella

Rosela, rosellaasam payaasam kumbang dan asam susur atau Hisbiscus sabdariffa, adalah spesies bunga yang berasal dari benua Afrika. Mulanya bunga yang juga cantik untuk dijadikan penghias halaman rumah itu diseduh sebagai minuman hangat di musim dingin dan minuman dingin di musim panas. Di negeri asalnya, Afrika, rosela dijadikan selai atau jeli. Itu diperoleh dari serat yang terkandung dalam kelopak rosela, sementara di Jamaika, dibuat salad buah yang dimakan mentah. Ada kalanya juga dimakan dengan kacang tumbuk atau direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak dengan gula. Di Mesir, rosela diminum dingin pada musim panas dan diminum panas saat musim dingin. Di Sudan, menjadi minuman keseharian dengan campuran garam, merica, dan tetes tebu. Minuman itu juga menghilangkan efek mabuk dan mencegah batuk. Tak jarang, rosela juga dimanfaatkan untuk diet, penderita batuk, atau diabetes gunakan gula rendah kalori seperti gula jagung. Selain itu, bubuk biji bunga rosela juga dapat dijadikan campuran minuman kopi.

Penamaan :
Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama rosela atau rosella sedangkan di Australia, rosela ini dikenal sebagai rosella atau buah rosella (rosella fruit). Di belahan dunia lain rosela dikenal dengan cannabinus hibiscus juga dikenal sebagai meśta / meshta di India ,Tengamora di AssamGongura dalam bahasa TeluguPundi di KannadaLalChatni atau Kutrum di MithilaMathipuli di Keraladagu baung di Myanmarkrajeab (กระเจี๊ยบ) di Thailandbissap di SenegalGuinea BissauMaliBurkina FasoGhanaBeninNiger,Kongo dan Perancisdah atau dah bleni di bagian lain dari Mali , wonjo di Gambiazobo di barat NigeriaZoborodo di Nigeria Utara,Chaye-Torosh di Irankarkade (كركديه) oleh bangsa Arab seperti di MesirArab Saudi, dan Sudanomutete di Namibiasorrel di Karibiadan di Amerika LatinFlor de Jamaica di MeksikoSaril di Panamaroselarosellaroselleasam paya atau asam susur di Malaysia. Bangsa Cina menyebutnya dengan 洛神花 (Luo Shen Hua). Di Zambia dalam bahasa ciBemba tanaman disebut lumandakatolo dalam bahasa kiKaonde, atau Wusi dalam bahasa chiLunda.

Produksi :
Cina dan Thailand merupakan produsen terbesar yang mengendalikan sebagian dari pasokan dunia. Thailand berani berinvestasi dalam memproduksi rosela dan produk rosela mereka adalah termasuk ke dalam produk yang berkualitas unggul. Sedangkan produk rosela di China tampaknya agak kurang unggul, kurang terkontrol, kurang handal dan terpercaya dibandingkan dengan Thailand. Namun produksi rosela terbaik berasal dari Sudan, namun dengan kuantitas yang masih rendah dan pengolahan produk yang buruk menghambat kualitas sehingga masih kurang maksimal. Rosela juga diproduksi secara umum di Meksiko, Mesir, Senegal, Tanzania, Mali dan Jamaika yang juga termasuk dalam pemasok penting, namun akan tetapi produksi tersebut masih dikonsumsi oleh penduduk dalam negeri.
Di anak benua India khususnya di wilayah Delta Sungai Gangga, rosela banyak dibudidayakan sebagai serat nabati. Rosela oleh masyarakat lokal disebut Meśta di wilayah tersebut (atau meshta, karakter 'ś' menunjukkan suara sh/sy seperti pada kata she dalam bahasa Inggris dan syukur dalam bahasa Indonesia). Sebagian besar produksi serat yang dihasilkan dari rosella dikonsumsi secara lokal. Namun serat (serta stek atau puntung) dari tanaman rosella memiliki permintaan besar di berbagai serat alami dalam dunia industri.
Rosela atau asam paya merupakan tanaman yang relatif baru dalam dunia industri di Malaysia. Rosela diperkenalkan pada awal 1990-an dan penanaman komersial pertama kali dipromosikan pada tahun 1993 oleh Departemen Pertanian di Terengganu. Areal yang ditanami adalah sekitar 12,8 ha (30 hektare) pada tahun 1993, tetapi dapat terus meningkat menjadi 506 ha pada (1.000 hektare) pada tahun 2000. Areal yang ditanami sekarang kurang dari 150 ha (400 hektar) per tahun, di Malaysia umumnya rosela ditanam dengan dua varietas utama. Terengganu adalah wilayah yang pertama dan dipersiapkan untuk menjadi produsen terbesar di Malaysia, namun produksi rosela sekarang telah menyebar ke wilayah-wilayah lain di Malaysia. Walaupun luas lahan semakin berkurang selama satu dekade terakhir atau lebih, rosela menjadi semakin dikenal oleh masyarakat luas sebagai minuman kesehatan yang penting di Malaysia. Untuk sebagian kecil, rosela juga diolah menjadi acar manis, jeli dan juga selai.

Khasiat :
Khasiat rosela antara lain untuk menurunkan asam urat, Hipertensi, Diabetes mellitus, memperbaiki metabolisme tubuh, melangsingkan Tubuh, menghambat sel kanker, mencegah sariawan dan panas dalam, menambah vitalitas, meredakan batuk, mencegah flu, antioksidan, antihipertensi, antikanker, antidepresi, antibiotik, aprodisiak, diuretik (peluruh kencing), sedatif, tonik, dan menurunkan absorpsi alkohol.
Pemanfaatan kelopak bunga Rosela sudah dikenal dan diteliti baik oleh pakar kesehatan modern maupun pakar kesehatan tradisional di berbagai negara di dunia. Kelopak bunga tersebut diketahui mengandung zat-zat penting yang diperlukan oleh tubuh, seperti vitamin C, vitamin A, protein esensial, kalsium, dan 18 jenis asam amino, termasuk arginina dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh.
Secara tradisional, ekstrak kelopak rosela berkhasiat sebagai antibiotik, aprodisiak (meningkatkan gairah seksual), diuretik (melancarkan buang air kecil), pelarut, sedativ (penenang), dan tonik. Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan Chung San Medical University di Taiwan, Chau-Jong Wang, konsumsi rosela digunakan sebagai salah satu cara baru untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Flora ini terbukti secara klinis mampu mengurangi jumlah plak yang menempel pada dinding pembuluh darah. Tidak hanya itu, rosela juga memiliki potensi untuk mengurangi kadar kolesterol jahat yang disebut LDL dan lemak dalam tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa rosela juga bermanfaat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi (tekanan darah tinggi), membantu program diet bagi penderita kegemukan (obesitas), melancarkan peredaran darah, menurunkan demam umum, melancarkan dahak bagi batuk berdahak, dan dapat dimanfaatkan untuk melancarkan buang air besar.
Ditinjau menurut sudut pandang medis modern (kedokteran), mengonsumsi olahan kelopak bunga rosela secara teratur menunjukkan kesetaraan hasil dengan pengobatan modern (farmakologis) pada beberapa penyakit berikut ini:

Sebagai Terapi Hipertensi

Pemberian ekstrak kelopak rosela yang mengandung 9,6 miligram anthocyanin setiap hari selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan darah yang hampir sama dengan pemberian captopril 50 mg/hari. Rosela terstandar tersebut dibuat dari 10 gram kelopak kering dan 0,52 liter air (Herrera-Arellano, 2004). Terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11,2 % dan tekanan diastolik sebesar 10,7% setelah diberi terapi teh rosela selama 12 hari pada 31 penderita hipertensi sedang (Haji Faraji, 1999).

Asam Urat dan Kesehatan Ginjal

Tingginya kadar asam urat, kalsium dan natrium dalam darah secara mekanisme normal tubuh akan dikurangi dengan membuang kelebihan unsur tersebut melalui ginjal. Jika kondisi demikian dibiarkan berlangsung lama akan memberatkan kerja ginjal sebagai penyaring darah dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu kesakitan pada ginjal. Dengan mengonsumsi rosela, ditemukan penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium, natrium, dan fosfat dalam urin pada 36 pria yang mengonsumsi jus rosela sebanyak 16-24 g/dl/hari (Kirdpon, 1994).

Khasiat Lebih jauh

Rosela diketahui memiliki kandungan senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan sebanyak 23,10 mg dalam setiap gram bobot kering kelopak rosela. Sejumlah antioksidan yang dikandung rosela tersebut memiliki aktivitas 4 kali lebih tinggi dibanding bubuk kumis kucing. Penelitian yang dilakukan oleh Ir Didah Nur Faridah MSi, periset Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, menunjukkan bahwa kandungan antioksidan yang dimiliki oleh kelopak rosela terdiri atas senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin yang mampu memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit degeneratif (akibat proses penuaan) seperti jantung koroner, kanker, diabetes melitus, dan katarak.
Peneliti Faculty of Agriculture, Kagoshima University, De-Xing Hou menemukan adanya kandungan delphinidin 3-sambubioside dan cyanidin 3-sambubioside, antosianin pada rosela yang ampuh mengatasi kanker darah alias leukeimia. Cara kerjanya adalah dengan menghambat terjadinya kehilangan membran mitokondrial dan pelepasan sitokrom dari mitokondria ke sitosol. Jika molekul mengandung elektron seperti guanin DNA terserang, kesalahan replikasi DNA mudah terjadi. Kerusakan DNA memicu oksidasi LDL,kolesterol, dan lipid yang berujung pada penyakit ganas seperti kanker dan jantung koroner. Namun, antioksidan yang dikandung rosela meredam aksi radikal bebas yang menyerang molekul tubuh yang mengandung elektron. Secara singkat, adanya mekanisme tersebut menjelaskan bagaimana antioksidan yang terdapat dalam kelopak rosela menghambat pertumbuhan sel kanker dan kejadian penyakit jantung koroner.
Selain hal-hal yang dikemukakan di atas, rosela juga terbukti dapat menurunkan kadar trigliserida dan LDL-kolesterol dalam darah. Penelitian terhadap efek kerabat bunga sepatu itu terhadap kegemukan juga dilakukan oleh Sayago-Ayerdi SG dari Department of Nutrition, Universidad Complutense de Madrid, Spanyol. Menurut Sayago rosela mengandung 33,9% serat larut yang membantu meluruhkan lemak. Kendati demikian,kadar keasaman (pH) seduhan rosela mencapai 3,14 sehingga perlu diwaspadai reaksi lambung untuk pengidap maag, karena kemungkinan memiliki efek merugikan.

Pengolahan dan Pemanfaatan :
Kesalahan dalam pengolahan dan penyimpanan akan berpengaruh terhadap efektifitas kandungan zat dalam rosela. Tentu saja hal tersebut mampu menurunkan kemanfaatan terhadap tubuh dan efek dari mengonsumsi rosela seperti yang kita harapkan tidak muncul. Kerusakan yang berdampak pada hilangnya manfaat kandungan zat aktif dalam rosela sebenarnya sangat mudah untuk dikenali. Rosela yang telah hilang kemanfaatannya dikenali melalui warna dari seduhan kelopak rosela. Tidak adanya warna merah anggur khas rosela dalam seduhannya menunjukkan antosianin (zat aktif dalam rosela, red.) telah terdegradasi dan khasiatnya pun sudah tidak ada lagi. Hal ini terjadi pada hasil olahan rosela yang berbentuk sirup dalam botol kaca bening yang terkena sinar matahari langsung.

Teh

Untuk mendapatkan khasiat terbaik dalam kelopak rosela sebenarnya tidak sulit. Untuk mendapatkan teh rosela, bunga yang sudah dipetik, dijemur di bawah terik matahari selama 1-2 hari agar memudahkan pemisahan lidah kelopak dengan bijinya. Kemudian cuci air bersih dan jemur kembali selama 3-5 hari. Remas kelopaknya, jika mudah menjadi bubuk artinya kadar air telah mencapai 4-5%. Seduh 2-3 g teh rosela dengan air mendidih hingga larut dan air berubah menjadi kemerahan. Untuk diet, penderita batuk, atau diabetes gunakan gula rendah kalori seperti gula jagung. Atau setelah dipisahkan dari bijinya, bunga segar rosela yang telah dicuci dapat langsung diseduh dengan air panas.
Di Afrika, khususnya di Sahel, rosela umumnya digunakan untuk membuat teh manis herbal yang biasa dijual di jalanan. Bunga-bunga kering dapat ditemukan di pasar-pasar setempat. Teh Rosella juga cukup mudah dijumpai di Italia, di mana tanaman ini menyebar pada dekade pertama abad ke-20 sebagai produk khas dari koloni Italia. Di Trinidad dan Tobago di mana banyak diproduksi bir, di sini memproduksi Shandy Sorrel yaitu minuman teh dikombinasikan dengan bir.
Di Thailand, Rosella diminum sebagai teh, diyakini juga mengurangi kolesterol. Hal ini juga dapat dibuat menjadi anggur, rosella biasanya ditemukan dalam teh herbal yang dijual di pasaran, khususnya teh yang diiklankan sebagai berry-flavored, karena rosella bisa memberikan warna merah cerah untuk makanan dan minuman.

Selai

Di Afrika, rosela dijadikan selai atau jeli. Itu diperoleh dari serat yang terkandung dalam kelopak rosela. Rosela juga bisa dibuat salad buah yang dimakan mentah. Dapat juga dikonsumsi dengan kacang tumbuk atau direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak dengan gula. Kerap bisap-sebutan rosela di Senegal disuguhkan sebagai minuman tradisional saat natal. Caranya, kelopak rosela dicampur irisan jahe dan gula lalu ditaruh pada teko tembikar. Setelah itu dididihkan dan diamkan semalam. Disajikan dengan menambahkan es dan rum, ‘Jus’ itu berasa, beraroma, dan berwarna mirip minuman anggur.

Sayuran

Dalam masakan Andhra , cannabinus Hibiscus atau rosella disebut dengan nama Gongura yang secara luas digunakan sebagai masakan. Daun rosella diolah dengan cara dikukus bersama dengan lentil  dan dikonsumsi sebagai Dal  atau bubur. Masakan tersebut juga dicampur dengan rempah-rempah dan dibuat menjadi Pacchadi.

Obat

Banyak bagian dari tanaman juga diklaim memiliki nilai herbal dalam hal obat-obatan. Mereka telah digunakan untuk tujuan pengobatan seperti Meksiko melalui Afrika, dan juga dari India hingga menyebar ke Thailand. Rosella dikaitkan dengan obat tradisional dan dipercaya bisa mengobati beberapa penyakit seperti hipertensi dan infeksi saluran kemih.

Fitokimia (senyawa pada tumbuhan)

Tanaman ini mengandung antosianin, asam protosatekuat, asam askorbat, ekstrak saliks, glikosida cardiacflavonoid, saponin, alkaloid, sardenoleda, anthocyanins delphinidin-3-O-sambubiosidecyanidin-3-O-sambubioside, Rosella kering mengandung flavonoid gossypetinhibiscetine dan sabdaretine. Pigmen utama yang sebelumnya dilaporkan sebagai hibiscin telah diidentifikasi sebagai daphniphylline. Sejumlah kecil myrtillin (delphinidin 3-monoglucoside), Chrysanthenin (cyanidin 3-monoglucoside), dandelphinidin juga terdapat pada tanaman ini.

(Sumber :Wikipedia Bahasa Indonesia).