Monday, September 30, 2013

5 Bahan alami yang bantu turunkan tekanan darah

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah keadaan yang bisa me-
nyebabkan penyakit berbahaya, seperti penyakit jantung, stroke,
serangan jantung, atau bahkan kematian.
Untuk mengatasi tekanan darah tinggi, biasanya seseorang akan
mengikuti resep dari dokter. Padahal di dapur Anda mungkin terda-
pat beberapa bahan alami yang bisa digunakan untuk menurunkan
tekanan darah. Apa saja? Ini dia, seperti dilansir oleh Times of
India (04/07).
1. Bawang putih
Anda tentu sudah tak asing dengan bumbu dapur yang satu ini.
Tak hanya cocok dijadikan bumbu masakan, bawang putih juga
bisa membantu menurunkan kolesterol dan menjaga tekanan darah
 Anda tetap stabil.
2. Bawang merah dan madu
Anda hanya membutuhkan satu sendok teh jus bawang merah dan
dua sendok teh madu. Ramuan ini merupakan salah satu cara cepat
untuk menekan tekanan darah.
3. Daun kari
Salah satu bahan alami yang dipercaya bisa menurunkan tekanan
darah adalah daun kari. Daun kari memiliki zat alami yang bisa menang
kal banyak penyakit.
Rendam empat sampai lima helai daun kari dalam air minum, kemu-
dian minumlah setiap hari.
4. Wortel
Selama ini wortel mungkin populer sebagai sayuran yang baik untuk
kesehatan mata. Namun wortel dan bayam juga bisa menurunkan
tekanan darah. Minum campuran jus wortel dan bayam dua kali sehari
untuk menurunkan tekanan darah.
5. Akar bit
Buah bit juga bisa membantu Anda menurunkan tekanan darah.
Caranya adalah dengan meminum jus akar bit dua kali sehari.
Selain mengonsumsi lima bahan alami di atas, sebaiknya Anda juga
mengurangi asupan garam setiap hari. Ini dilakukan untuk mencegah
agar tekanan darah tidak naik. Jika Anda mengonsumsi obat dari dokter
untuk menurunkan tekanan darah, sebaiknya Anda berkonsultasi sebe-
lum mengonsumsi lima bahan alami di atas.

Monday, September 23, 2013

Dahsyatnya brokoli untuk kesehatan!

Hari gini siapa yang tidak kenal brokoli? Si hijau yang satu ini memiliki
bentuk yang khas sehingga mudah dikenali ditambah rasanya yang enak.
Selain rasanya yang enak, brokoli merupakan salah satu sayuran yang
paling menyehatkan di dunia. Yuk cari tahu kandungan kesehatan di dalam
nya!

Fitonutrien
Brokoli mengandung fitonutrien yang bisa melawan kanker. Konsumsi
brokoli berkaitan dengan rendahnya risiko kanker payudara, ovarium,
paru-paru, usus besar dan kandung kemih.

Folat
Brokoli mengandung folat. Folat sendiri baik untuk ibu hamil dan janin

Tinggi kalsium dan Vitamin C
Brokoli tidak hanya merupakan sumber kalsium yang baik, tapi juga
tinggi vitamin C. Kombinasi vitamin dan mineral ini efektif membantu
tubuh untuk menyerap kalsium. Brokoli adalah pilihan makanan untuk
mereka yang peduli dengan kesehatan tulang.

Vitamin K
Vitamin K berfungsi untuk menguatkan tulang dan membantu pembe-
kuan darah. Masih malas mengonsumsi brokoli?

Serat
Brokoli merupakan sumber yang baik untuk serat larut dan serat tidak
larut. Kedua serat ini sangat dibutuhkan untuk kesehatan terutama pen-
cernaan.

Sayuran ini sangat mudah ditemui di pasar tradisional sampai pasar mo-
dern. Harganya juga beragam, semakin besar ukuran brokoli tentu harga-
nya juga makin mahal.

Cara pengolahan:
Cuci brokoli dan potong sesuai selera. Tapi hati-hati, terkadang ada ulat yang
 tersembunyi di dalamnya. Untuk menghilangkannya, rendam brokoli dengan 
air garam lalu bilas.Untuk mendapatkan brokoli dengan nutrisi tinggi, dapat 
dimasak dengan cara dikukus, ditumis, direbus dengan uap ringan.Memasak 
dengan microwave hanya akan menghilangkan nutrisi penting brokoli.
Nah, banyak banget kan khasiat brokoli untuk tubuh? Jadikan brokoli seba-
gai menu harian anda ya!

Monday, September 16, 2013

Cegah kanker dan penyakit jantung dengan makan brokoli

Tidak salah jika brokoli disebut sebagai sayuran yang paling menyehat-
kan. Pasalnya ada senyawa khusus yang hanya bisa ditemukan dalam
brokoli dan ampuh mencegah penyakit jantung serta kanker.
Hal tersebut disampaikan oleh peneliti dari Institute of Food Research
di Norwegia. Menurut mereka, senyawa khusus dalam brokoli punya
peran sebagai pemberi energi pada sel-sel tubuh manusia. Senyawa
itu pun tidak bisa ditemukan dalam jenis sayur atau buah lain.
Sebanyak 57 responden tepatnya terlibat dalam penelitian ini. Mereka
dibagi menjadi tiga kelompok dan diperintahkan untuk mengonsumsi
brokoli, brokoli super dengan senyawa glucoraphanin, dan kacang polong.
Hasilnya, kelompok responden yang makan brokoli super mengalami
reaksi sel yang lebih maksimal. Senyawa dalam brokoli masuk ke da-
lam mitokondria yang merupakan 'baterai' dalam sel. Sehingga sel-sel
 tubuh mampu bekerja secara lebih maksimal.
Kabar baiknya, peneliti menegaskan kalau makan brokoli jenis biasa
 juga tetap memberikan khasiat kesehatan yang sama. Hanya saja
brokoli harus dimakan tiga porsi dalam seminggu.
"Mitokondria adalah bagian sel yang sangat penting. Jika ada yang
salah di dalamnya, tubuh berisiko tinggi terkena penyakit jantung,
kanker, dan masalah kesehatan serius lainnya," papar peneliti Richard
Mithen, seperti yang dikutip dari Daily Mail.
Oleh sebab itu, konsumsi brokoli yang mampu memberikan energi
pada mitokondria sangat dianjurkan. Dengan begitu, kesehatan tubuh
secara keseluruhan akan tetap terjaga.

Monday, September 9, 2013

Studi: Seledri Bisa Diandalkan untuk Atasi Kanker Pankreas

Seledri mungkin rasanya hambar, namun sayuran yang satu ini bisa melawan salah satu jenis kanker yang paling agresif yakni kanker pankreas. Sebuah studi mengungkap jika seledri dikonsumsi dengan oregano, maka tubuh akan terpapar zat pembunuh sel kanker.

Berdasar penelitian yang dipimpin Profesor Elvira de Mejia, jika seseorang banyak makan sayuran sepanjang hidup, maka tubuhnya akan banyak terpapar flavonoid bioaktif. Inilah yang membantu mengurangi risiko kanker. Demikian dikutip dari Mirror, Senin (19/8/2013).

Seledri adalah sayuran yang kaya apigenin dan luteolin, flavonoid yang mampu melenyapkan sel yang sakit. Dalam penelitiannya, para peneliti meningkatkan kandungan zat ini hingga 5 kali lipat dan ternyata mampu merusak sel-sel kanker.

Sementara itu Profesor de Mejia, dari University of Illinois di Amerika Serikat, mengatakan orang-orang yang sudah terkena kanker tidak akan sembuh hanya dengan mengonsumsi makanan kaya flavonoid saja. Pasien kanker tetap membutuhkan obat dokter untuk mengatasinya.

Sedangkan Dr Jodee Johnson yang juga terlobat dalam penelitian, mengatakan, "Tujuannya adalah untuk mengembangkan obat, namun memperpanjang hidup pasien bisa menjadi perkembangan yang signifikan."

Penelitian yang dipublikasikan dalam Molecular Nutrition dan Food Research itu juga memperingatkan bahwa flavonoid bisa menghilangkan manfaat dari obat kemoterapi jika digunakan pada waktu yang sama. "Caranya tampaknya dengan menggunakan flavonoid sebagai pra-pengobatan," kata Johnson.