Tuesday, July 30, 2013

Jambu Biji, Buah Paling Super

Sebuah apel sehari diklaim bisa menjauhkan Anda dari dokter, tetapi tidak selama yang dilakukan jambu biji, mangga, atau delima.

Hasil serangkaian tes pada buah-buahan India menemukan bahwa jambu biji menjadi makanan terbaik dengan konsentrasi antioksidan tertinggi yang melindungi terhadap kerusakan sel yang 
menuakan kulit dan dapat menyebabkan kanker.

Setelah jambu adalah plum India--yang ditanam petani Inggris di kaki bukit Himalaya--apel, dan mangga.

Para ilmuwan dari Institut Nasional India di Hyderabad menemukan konsentrasi antioksidan sedikit di bawah 500 miligram (mg) per 100 gram pada jambu biji, 330 mg di plum, dan 135 mg dalam buah delima. 

Apel memiliki seperempat dari antioksidan di jambu biji, sementara pisang hanya memiliki kandungan kecil saja dengan 30 mg per 100 gram. Semangka dan nanas menawarkan perlindungan paling kecil terhadap radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel.

Mangga, meskipun kandungan fruktosanya tinggi, memiliki 170 mg antioksidan, lebih tiga kali lipat dari pepaya, yang enzimnya meredakan gangguan perut. Anggur tiga kali lebih bermanfaat bagi tubuh daripada jeruk.

Dr Sreeramulu, endocrinologist, mengatakan studi yang dipublikasikan dalam jurnal Food Research International itu akan membantu konsumen memilih buah-buahan yang memaksimalkan asupan antioksidan tubuh mereka.

Ia mengatakan gaya hidup modern mendorong produksi radikal bebas dalam tubuh yang merusak membran sel dan akhirnya membunuh sel-sel itu sendiri.

"Gaya hidup saat ini telah meningkatkan paparan makanan sintetis, pencemaran lingkungan, dan stres yang menyebabkan bangkitnya radikal bebas. Antioksidan membantu memerangi radikal bebas yang mencegah kerusakan sel. Kerusakan sel itu bertanggung jawab menyebabkan kanker, penuaan, dan penyakit kardiovaskular dan degeneratif."

"Sejauh ini, tidak ada studi yang menunjukkan bahwa antioksidan dapat membantu menyembuhkan (ini), tapi pasti dapat membantu atau mengurangi risiko kanker," kata Dr Sreeramulu.

Dia mengatakan timnya terkejut, tapi senang menemukan salah satu buah India termurah yang menawarkan manfaat kesehatan terbesar.

"Jambu biji merupakan sumber antioksidan yang kaya sumber serat. Ini buah orang miskin karena cukup murah," katanya.

Sunday, July 28, 2013

Jahe Turunkan Risiko Kanker Usus

Saatnya untuk menambahkan jahe pada tumis hidangan makan malam Anda atau mengambil sepotong roti jahe. Umbi yang mendatangkan rasa hangat ini ternyata diketahui bisa melawan kanker.

Selama ini jahe digunakan 
sebagai obat atau bumbu dengan rasa dan bau yang khas. Kini para peneliti menemukan bahwa mengkonsumsi jahe sebagai suplemen dapat mengurangi peradangan di usus yang dapat menyebabkan kanker usus besar.

Riset sebelumnya menunjukkan bahwa jahe berperan sebagai obat anti-radang pada tikus. Hal tersebut bisa mencegah pembentukan tumor ketika binatang tersebut terpapar bahan-bahan kimia yang menyebabkan kanker usus besar.

Riset itu kini diperbarui dengan penelitian terhadap manusia. Penelitian tersebut dilakukan dengan meminta 30 orang sehat untuk mengkonsumsi 20 gram bubuk jahe atau menelan kapsul placebo selama satu bulan. Menurut ketua riset, Prof. Suzanna Zick, “Jumlah tersebut sama dengan dua sendok makan akar jahe bubuk. Mungkin itu bukan jumlah rata-rata konsumsi orang setiap hari. Namun di India, Cina, dan Jepang, mereka mengkonsumsi sejumlah itu setiap hari.”

Contoh jaringan dari para partisipan diambil sebelum dan sesudah riset untuk mengetahui zat kimia yang menyebabkan peradangan pada usus besar. “Jahe bisa menurunkan radang pada jaringan usus,’’ ujar Prof. Zick. “Kita tahu bahwa peningkatan peradangan, radang kronis di jaringan usus sangat kuat terkait dengan luka pra-kanker, kanker ataupun polip,” katanya.